Friday, November 9, 2007

Penyadaran Politik "Tarbiyah Siyasi"

Waspadai..! Bahaya Laten Kuning-Merah
(Oleh:Reza)
Warna kuning dan merah adalah warna yang amat akrab dalam pandangan mata kita. Dalam keseharian sering kitapun sering menjumpai kedua warna ini. Pada peraturan lalu lintas lampu merah bermakna berhenti dan kuning berarti hati-hati.
Ketika kita memaknai kedua warna ini dalam konteks perjalanan politik bangsa ini. Dapat kita temukan korelasi kedua makna ini dengan gambaran pengaruh dua partai besar pro status quo di negeri ini. Pengaruhnya dalam kerusakan pondasi politik dan ekonomi negeri ini. Negara menjadi stagnan (Baca:Merah/Berhenti) dan lambat dalam perkembangannya (Baca:Kuning/Hati-hati) ketika negeri ini di urusin oleh mayoritas perampok berdasi dari kedua parpol ini.
Dengan alasan menjaga kesatuan NKRI, Pancasila, pluralisme, dan bhineka tungal ika, pada pertengahan bulan Juni 2007 dua warna ini (baca:partai ini) bertemu dalam tajuk Silaturahmi di sebuah kota di pulau Sumatera. Alasan ini terkesan di buat-buat dan terlihat hanya untuk menutup-nutupi maksud busuk dari keduanya. Sejarah mencatat orang-orang yang bercokol di kedua partai ini adalah pelaku-pelaku lama dengan modus operandi baru dalam dunia kejahatan perpolitikan di Indonesia. Mereka semua adalah orang-orang yang berlumuran dosa masa lalu dan memiliki saham dalam kehancuran bangsa dan negeri ini.Sangat jelas terbaca dan tercium aroma busuk, bahwa tujuan yang sebenarnya dari pertemuan itu adalah menjadikan bangsa ini kembali mundur ke belakang dengan goal setting suksesnya skenario yang telah mereka susun dalam upaya mendukung ambisi mereka untuk mendominasi kembali kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif di pemilu 2009. Namun yang harus mereka sadari sesungguhnya pembodohan-pembodohan yang terus mereka lakukan takkan dengan mudah dapat menipu rakyat, karena rakyat tidak lagi sebodoh dulu.
Pertanyaan bagi kita, maukah kita ditipu lagi seperti dulu? Maukah kita menyerahkan bangsa ini kembali kepada mereka? Padahal sudah jelas dan terbukti kegagalan mereka. Hal yang harus kita serukan dan lantang kita teriakkan adalah Waspadai bahaya laten Kuning-Merah….!
Note: Sudah saatnya pemuda mengambil estafet kepemimpinan bangsa ini….!